LUMAJANG,R--SEMERU.COM--Warga Kabupaten Lumajang yang terpapar COVID-19 semakin banyak saja. Dalam Konferensi Pers di ruang Lobby Kantor Bupati, Jum'at (01/05/2020) malam, Sekretaris Daerah Kab. Lumajang, Drs. Agus Triyono, M.Si., menyampaikan adanya 2 orang yang dikonfimasi Positif COVID-19, sehingga total menjadi 23 orang.
Dua orang yang dikonfirmasi Positif COVID-19 itu, semuanya berasal dari Kecamatan Kedungjajang. Namun, yang satu orang, sudah meninggal dunia pada 22 April 2020 yang lalu, sebelum hasil uji Swab ini turun.
Sedangkan yang satu orang, saat ini tengah menjalani perawatan di sebuah Rumah Sakit di Surabaya, karena memang yang bersangkutan bekerja di Surabaya.
Sekda menambahkan, perkembangan data untuk warga yang berstatus sebagai ODP (Orang Dalam Penantauan) juga bertambah 1 orang, sehingga total menjadi 340 orang.
Begitu juga warga yang berstatus PDP (Pasien Dalam Pengawasan), kini bertambah 2 orang, sehingga total menjadi 52 orang.
Sekda berpesan, bahwa yang patut diwaspadai adalah kawasan jalur utama antara Kecamatan Ranuyoso, Klakah Kedungjajang, Sukodono, Lumajang, Sumbersuko, Tempeh, Pasirian, Candipuro dan Pronojiwo.
"Biasanya, banyak pengendara yang istirahat shalat di sejumlah masjid di sepanjang jalur utama antara Kecamatan Ranuyoso hingga Pasirian," ungkap Sekda.
Dalam kesempatan itu, Sekda juga berharap kepada keluarga pasien COVID-19 yang meninggal dunia, diminta pengertiannya, karena jenazah diperlakukan khusus sesuai protokol kesehatan yang berlaku.
"Kami mohon pengertian masyarakat untuk memahami perlakuan khusus untuk jenazah pasien COVID-19," pintanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kab. Lumajang, dr. Bayu Wibowo, berpesan kepada masyarakat, agar lebih waspada terhadap penularan dari orang di sekitar yang tidak ada gejala apapun, tetapi bisa menjadi sumber penularan COVID-19 yang sangat potensial. Menurutnya, penyebaran Covid-19 ini, sekarang sudah melalui transmisi lokal, dari orang per orang.
Sehubungan dengan itu, dr Bayu tetap menghimbau warga masyarakat, agar tetap disiplin mengenakan masker, cuci tangan pakai sabun, ganti baju setelah dari keluar rumah, jaga jarak dan sering mandi.
"Jangan keluar rumah, jika tidak sangat penting," himbaunya mengakhiri. (Ctr-hs)
Dua orang yang dikonfirmasi Positif COVID-19 itu, semuanya berasal dari Kecamatan Kedungjajang. Namun, yang satu orang, sudah meninggal dunia pada 22 April 2020 yang lalu, sebelum hasil uji Swab ini turun.
Sedangkan yang satu orang, saat ini tengah menjalani perawatan di sebuah Rumah Sakit di Surabaya, karena memang yang bersangkutan bekerja di Surabaya.
Sekda menambahkan, perkembangan data untuk warga yang berstatus sebagai ODP (Orang Dalam Penantauan) juga bertambah 1 orang, sehingga total menjadi 340 orang.
Begitu juga warga yang berstatus PDP (Pasien Dalam Pengawasan), kini bertambah 2 orang, sehingga total menjadi 52 orang.
Sekda berpesan, bahwa yang patut diwaspadai adalah kawasan jalur utama antara Kecamatan Ranuyoso, Klakah Kedungjajang, Sukodono, Lumajang, Sumbersuko, Tempeh, Pasirian, Candipuro dan Pronojiwo.
"Biasanya, banyak pengendara yang istirahat shalat di sejumlah masjid di sepanjang jalur utama antara Kecamatan Ranuyoso hingga Pasirian," ungkap Sekda.
Dalam kesempatan itu, Sekda juga berharap kepada keluarga pasien COVID-19 yang meninggal dunia, diminta pengertiannya, karena jenazah diperlakukan khusus sesuai protokol kesehatan yang berlaku.
"Kami mohon pengertian masyarakat untuk memahami perlakuan khusus untuk jenazah pasien COVID-19," pintanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kab. Lumajang, dr. Bayu Wibowo, berpesan kepada masyarakat, agar lebih waspada terhadap penularan dari orang di sekitar yang tidak ada gejala apapun, tetapi bisa menjadi sumber penularan COVID-19 yang sangat potensial. Menurutnya, penyebaran Covid-19 ini, sekarang sudah melalui transmisi lokal, dari orang per orang.
Sehubungan dengan itu, dr Bayu tetap menghimbau warga masyarakat, agar tetap disiplin mengenakan masker, cuci tangan pakai sabun, ganti baju setelah dari keluar rumah, jaga jarak dan sering mandi.
"Jangan keluar rumah, jika tidak sangat penting," himbaunya mengakhiri. (Ctr-hs)