Kota Blitar,R-semeru.com-- Hingga siang ini, kasus perampokan di rumah dinas Wali Kota Blitar masih dilakukan penyelidikan dan pemeriksaan saksi-saksi dari Inafis dan Labfor Polda Jatim. Bahkan hasil penyelidikan sementara, telah diidentifikasi ciri- ciri para pelaku. Diantara para pelaku berperawakan tegap dan menggunakan senjata api.
Namun demi kepentingan penyelidikan lebih lanjut, Kapolres Kota Blitar AKBP Agrowiyono meminta secara detail jangan dipublikasikan lebih dulu. Karena sifatnya masih sementara, belum tentu senjata api asli atau mainan.
Perlu diketahui menjelang Subuh, rumah dinas didatangi mobil sejenis minibus dengan plat nomor merah. Sehingga tiga penjaga piket dari Satpol PP tidak mencurigainya. Dibukalah gerbang pintu terhadap tamu yang tidak diundang tersebut.
Begitu pintu dibuka, para pelaku diperkirakan 4 orang langsung melumpuhkan penjaga dengan menodongkan senjata api dan langsung mengikat dan melakban mulut penjaga.
Begitu para penjaga dilumpuhkan, komplotan perampok yang menjadi sopir mamasukan mobil di halaman rumah dinas, lalu pelaku pun menutup pintu gerbang.
Begitu para penjaga tidak berdaya, para pelaku masuk kamar Wali Kota Blitar. Para pelaku berbagi tugas, menodongkan senpi, ada yang mengikat dan melakban Wali Kota dan istrinya.
Bahkan komplotan perampok, menelungkupkan Santoso dan istrinya di lantai dengan kedua tangan diikat. Pelaku lainnya, merampok ponsel pribadi Wali Kota Santoso, uang tunai sekitar Rp 400 juta dan sejumlah perhiasan emas. Hingga berita diturunkan, jumlah kerugian material belum bisa dikalkulasi pasti.
Bahkan salah satu pelaku, mengambil rekaman CCTV. Namun, CCTV di jalan depan rumah dinas masih bisa diidentifikasi guna penyelidikan lebih lanjut.
“Ciri-ciri para pelakau telah kita ketahui, doakan segera terungkap. Kasus ini mendapatkan atensi bapak Kapolda harus segera terungkap,"ungkap Agrowiyono.
Begitu berhasil merampok sejumlah uang, para pelaku kabur. Dengan jeda waktu para penjaga berhasil membuka lakban dan berteriak minta tolong.
Sehingga yang pertama mendengarkan teriakan salah satu anggota intelkan Polres Blitar Kota yang sholat subuh dekat lokasi.
“Karena waktu yang cukup lama para korban bisa melepaskan ikat dan lakban, akhirnya para pelaku kabur,"imbuhnya.
Reporter : farid