Lumajang,r-semeru.com -- Pengguna jalan yang melintasi Jalan Nasional 1.3 antara Lumajang-Probolinggo, khususnya di wilayah Tegalbangsri-Ranuyoso, Lumajang, perlu menaruh perhatian serius terkait kondisi aspal yang mengkhawatirkan walaupun jalan tersebut merupakan bagian dari proyek besar Rehabilitasi Jalan Probolinggo-Grobogan-Lumajang dengan nilai Rp. 84.487.815.000.00 yang dikerjakan oleh PT. Virama Karya - PT. Indec Internusa, JV Pancadarma - Goril KSO.
Beberapa bagian spot jalan tersebut mengalami kerusakan aspal sliding, yang mengakibatkan aspal terkelupas/tergeser hingga terbentuk jeglongan yang berbahaya untuk pengguna jalan terutama kendaraan bermotor roda dua. Hal ini meninggalkan banyak tanda tanya di antara para pengguna jalan, sabtu (29/10/2023).
Kerusakan tersebut menimbulkan pertanyaan apakah penyebabnya adalah teknik pengerjaan yang salah atau kualitas bahan yang digunakan dalam pembangunan jalan tersebut, karena jalan dilokasi tersebut keliatan masih baru. Sejumlah pengendara yang melintasi area mengungkapkan keheranannya atas kondisi jalan ini. Beberapa di antaranya bahkan mengkhawatirkan potensi bahaya bagi pengendara, terutama pada malam hari.
Seorang pengamat jalan yang berpengalaman dalam pembangunan jalan, dan enggan disebutkan namanya, memberikan pandangannya terkait situasi ini. "Saya rasa ini disebabkan oleh kualitas tack coat (aspal emulsi) yang kurang memadai atau kemungkinan ada masalah pada lapisan bawahnya yang perlu direkonstruksi," ujarnya.
"Untuk mengembalikan kondisi jalan yang lebih baik, rekonstruksi mungkin menjadi solusi terbaik," tambahnya.
Selain aspal sliding didekat lokasi tersebut juga terdapat bangunan saluran draenasi yang walaupun masih baru sudah terdapat retakan. bukan hanya retak rambut tapi putus.
Matjasen, warga sekitar kepada media ini mengatakan, "itu yang kerja mungkin sal-asalan, masak bangunan baru sudah banyak belahnya," ucapnya.
"Jiah benyak ngurangin bahan, mak le ontong benyak (red : bhs madura, itu banyak ngurangin bahan, biar untung banyak," imbuhnya.
Ketua Umum FORJI (Forum Jurnalis Independen), Bawon Sutrisno, S.Sos berkomentar, "Hal ini tentu tidak bisa didiamkan begitu saja, saya harap pihak dinas terkait menindak tegas pelaksana dengan memberikan sangsi agar kedepan tidak terus terjadi seperti ini lagi yang merugikan negara, anggaran yang seharusnya bisa pergunakan untuk membangun infrastruktur agar lebih baik, tidak hanya di keruk oleh segelintir orang yang bertujuan memperkaya diri," tegasnya.
Lemahnya pemgawasan dari dinas terkait, menyebabkan abainya pelaksana terhadap pekerjaan yang di laksanakan, hal ini tentu merugikan anggaran yang hanya di keruk oleh segelintir orang untuk kepentingan pribadi. Peran konsultan di harapkan dapat mengontrol pekerjaan dengan sebaik-baiknya sehingga dapat di capai hasil pekerjaan yang sesuai dengan harapan.
Sejumlah pengendara yang sering melintas di jalan ini berharap pemerintah segera mengambil tindakan perbaikan kembali guna menghindari situasi yang tidak diinginkan. Masalah ini menunjukkan pentingnya pemeliharaan di untuk memperbaiki kondisi jalan tersebut. Kami akan terus memantau perkembangan situasi ini dan memberikan informasi lebih lanjut kepada masyarakat.
Reporter : ynr--tim