-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Pj.Gubernur : Pemanfaatan Hutan Sosial Berpotensi Turunkan Kemiskinan Ekstrem di Jawa-Timur

Thursday, 31 October 2024 | 15:31 WIB | 0 Views Last Updated 2024-10-31T08:31:16Z

 

       Foto : PJ.Gubernur Jatim Adhy Karyono


Lumajang,r-semeru.com -- Penjabat (Pj) Gubernur Jawa-Timur Adhy Karyono menyebutkan pemanfaatan hutan sosial yang dikembangkan Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) dapat berkontribusi dalam penurunan angka kemiskinan ekstrem di Jatim.


"Potensi hutan sosial di Lumajang dengan Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) pisang, sapi, dan susu, menjadikan hutan tidak hanya untuk kelestarian lingkungan tetapi juga untuk daya dukung ekonomi masyarakat," kata Pj Gubernur saat mendampingi Menteri Kehutanan RI (Menhut) Raja Juli Antoni meninjau potensi perhutanan sosial yang ada Desa Burno, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Rabu (30/10/2024).


Menurutnya, Lumajang dengan KUPS pisangnya, KUPS susu, dan KUPS sapinya, memberikan kontribusi yang besar bagi penurunan kemiskinan khususnya kemiskinan ekstrem di Jatim.


Peran hutan sosial dalam menekan kemiskinan bukalah harapan belaka. Data dari Integrated Area Development (IAD) Perhutanan Sosial menunjukkan, produksi susu sapi di Kecamatan Senduro dan Pasrujambe Lumajang saat ini 2.988.000 liter per tahun, produksi susu kambing 836.000 liter per tahun, madu 600 liter per tahun, pisang 130 ton per tahun, dan kopi 27 ton per tahun.


Dengan adanya potensi tersebut, Pj Gubernur berharap masyarakat yang tinggal atau tergabung dalam KUPS dapat membantu pemerintah dalam menekan kemiskinan ekstrem di Jatim.


"InsyaAllah masyarakat kehutanan sosial yang tadi bisa memproduksi susu, pisang, dan sebagainya, mampu memperoleh penghasilan yang cukup sehingga garis kemiskinan dapat terhindar," katanya.


Pj Gubernur menambahkan, bahwa saat ini kemiskinan di Jatim berada diangka 9,79 persen dan kemiskinan ekstrem sebesar 0,66 persen pada tahun 2024. Melihat angka yang terus menerus berkurang, dengan adanya hutan sosial diharapkan kemiskinan ekstrem di Jatim dapat terus mengalami penurunan.


"Dari tahun 2020, kemiskinan ekstrem kita di angka 4,4 persen. Dan sekarang posisinya 0,66 persen. Itu di bawah kemiskinan ekstrem nasional yang 0,83 persen," pungkasnya. 


Reporter : ynr-tim

×
Berita Terbaru Update