-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Majelis Farhatul Mustofa Tampung Santri Mosengan, Gus Zein : Mereka Generasi Agama Dan Bangsa

Friday, 8 November 2024 | 06:06 WIB | 0 Views Last Updated 2024-11-07T23:06:18Z

 


Lumajang,r-semeru.com - Majelis Farhatul Mustofa mungkin terasa asing di telinga Masyarakat Kabupaten Lumajang. Namun, di kalangan pemuda jalanan, kaum marjinal dan putus sekolah. Majelis satu atap dengan pondok Pesantren Nurul Faroh di Desa Mangunsari, Kecamatan Tekung sangat familiar. 


Pasalnya, Majelis besutan Gus Zein ini selalu ramai diikuti anggota majelis dari golongan santri jalanan dan putus sekolah, saat kegiatan Sholawat setiap bulan di malam Jum'at Kliwon. 


Hampir ratusan pemuda dari berbagai daerah di Kabupaten Lumajang berkumpul. Para pemuda yang disebut santri mosengan ini datang untuk mendengarkan tausiyah keagamaan. 


Gus Zein Pendiri Majelis Farhatul Mustofa menyebut, para santri mosengan ini berkumpul tanpa komando untuk mengikuti tausiyah dan sholawat bersama. 


"Alhamdulillah mereka dengan senang hati datang untuk mendengarkan tausiyah keagamaan dan sholawat bersama," ujar Gus Zein, Kamis (08/11)


Menurut Gus Zein, awalnya para santri mosengan ini sulit untuk diajak kegiatan majelis sholawat. Namun, kata Gus Zein, pihaknya tidak patah semangat, hingga akhirnya para santri mosengan dengan kesadaran mengikuti kegiatan majelis. 


"Awal sulit, saya memahami itu. Saya penuhi kebutuhan mereka seperti, rokok dan kopi, kita ngobrol santai dari hati ke hati," ungkap pria berkopyah hitam ini. 


Gus Zein menyadari, para santri mosengan ini kebanyak putus sekolah lantaran kekurangan biaya. Ke depan pihaknya akan memperjuangkan para santri ini untuk mendapatkan akses pendidikan, sehingga mereka bisa mempunyai masa depan yang lebih baik.


"Saya akan berjuang buat mereka, minimal mereka mempunyai ijazah kejar paket sehingga nantinya bisa digunakan untuk mencari pekerjaan," inginnya. 


Selain memperjuangkan satus pendidikan, pihaknya juga akan mengupayakan pendidikan keterampilan melalui kerjasama dengan dinas-dinas terkait sehingga mereka (Santri mosengan-red) siap bekerja. 


"Mereka adalah aset bangsa, generasi agama, saya ingin mereka juga memiliki nasib sama seperti masyarakat pada umumnya, " tungkas Gus Zein dengan penuh semangat.


Reporter : im

×
Berita Terbaru Update