-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

MENGAPA DEMO BESAR MUDAH TERJADI?

Wednesday, 27 August 2025 | 18:23 WIB | 0 Views Last Updated 2025-08-27T11:23:16Z

 


Lumajang,R-Semeru.com -- Jangan pernah nantang rakyat. Rakyat itu tiap saat mengawasi dan memperhatikan elit politik lewat media sosial.  Bagian  rakyat yang aktif itu Gen Z dan milenial.


Mereka Generasi yang lahir dan besar dekat dengan media sosial. Tiap hari disuguhi drama politik yg para pelakunya sering memuakkan. Bertindak jauh dari etika, empati, dan penuh kepalsuan. Bahkan terkesan suka meremehkan kritikan dan arogan.


Sudah ekonomi terpuruk. Pengangguran menumpuk. Kebutuhan rakyat makin sulit terjangkau. Pajakpun dirasa makin mencekik rakyat. Tapi pemimpinnya bicara seolah keadaan baik baik saja. Padahal APBN makin defisit, hutang menumpuk dan menjerat. Tapi pejabat dan elit politik malah show, pamer perilaku bersenang senang.


Maka rakyatpun marah, dan  mencari momentum untuk melepas amarahnya. Kekesalan rakyat pada politisi yang gak paham keadaan, akhirnya benar benar diwujudkan di 25 Agustus.


Dengan demo yang bergerak massif hingga malam hari. Padahal menurut banyak pihak demo tersebut tidak memiliki isu politik  yang signifikan. Tidak memiliki tokoh penanggung jawab. Dan tidak memiliki agenda jelas.


Sepertinya para peserta demo yang mayoritas generasi muda, genZ punya karakter tersendiri.  Mereka agendanya beragam sesuai kemarahan, dan kegeraman terhadap keadaan yang dirasakan.


Sementara para elit politik banyak yang gak paham apa yang dirasa kaum muda berkultur digital. Generasi muda yang sensitif pada isu-isu sosial. Khususnya kesenjangan. Ketidakadilan. Memburuknya ekonomi. Pengangguran. Dan makin sulitnya mencari pekerjaan. Itu yang mereka saksikan dan rasakan. 


Persepsi ini menguat menjadi keyakinan.  Lalu mereka dihadapkan dengan gaya hidup dan cara komunikasi para politisi yang memuakkan. Politisi yang identik dengan kebiasaan menyalahgunakan kekuasaan dan kemewahan. 


Itulah akumulasi kekecewaan yang menggerakkan keinginan untuk berbuat sesuatu, saat ada kesempatan. Hari hari inilah mereka mendapatkan.


Sementara sikap dan ucapan para politisi nasional makin bikin antipati dan marah. Hal itu mematangkan keadaan rakyat seperti daun kering yang siap terbakar oleh percikan.


Dan hari hari ini anak anak muda merasa ditantang saat mengkritik isu tunjangan DPR, yang dibalas dengan jogetan. Walau dua hal itu seolah gak ada hubungan, tapi mereka melihat para elit politik benar benar tidak punya sensitivitas pada keadaan. Tidak punya empati pasa penderitaan. Dan tidak merasakan kesulitan. 


Bagi generasi muda gak penting agenda politik. Gak penting ada tidaknya tokoh bersama mereka. Gak penting adanya kekhawatiran terkait isu ditungganginya gerakan. Yang penting bergerak. Yang penting ingin menghancurkan politik kebusukan dan kegelapan yg mereka rasakan. 


Mereka sudah frustrasi dengan keadaan. Kecewa dengan kekuasaan. Dan siap untuk terus bergerak saat ada ajakan dan kesempatan.


Prabowo tidak boleh mengabaikan kemarahan, kekesalan dan frustrasi masyarakat ini. Jangan mengabaikan demo yang begitu mudah menarik ribuan massa buruh, mahasiswa, pengemudi ojek online dan rakyat biasa hingga memunculkan berbagai kericuhan.


Demo kemarin akan jadi titik awal demo demo besar, jika kekesalan rakyat tidak direspon dengan baik oleh elit pemerintahan. 


Prabowo sudah seharusnya berani tegas memangkas jajaran sekelilingnya yang bermasalah. Mengganti orang orang terindikasi korupsi. Menindak mereka yang disinyalir terkait  kejahatan.


Jangan biarkan daun kering yang siap terbakar itu diberi kesempatan untuk diprovokasi karena lemahnya kebijakan.


Sekarang semua tergantung Prabowo, kalau dia masih asyik dengan lingkungan kecilnya, tanpa peduli  keluhan rakyat, keadaan benar-benar bisa makin memburuk dan terjadi berbagai kemungkinan. 


Kalau pemerintahan Prabowo sampai ambruk. Maka masa depan Indonesiapun sulit diprediksi. Jangankan membuat baik keadaan, eksistensinya pun bisa ikut ambruk sebagaimana pernah diramalkan akan bubar di tahun 2030 dalam novel Ghost fleet.


Reporter : bas & tim

×
Berita Terbaru Update