R_SEMERU.COM I TEHERAN - Sebuah analisis keamanan maritim terbaru mengungkap aliansi minyak-untuk-senjata Iran-Tiongkok yang sebelumnya beroperasi secara diam-diam dan kini tengah membentuk kembali lanskap kekuatan regional, meningkatkan konflik proksi, dan menciptakan tekanan yang belum pernah terjadi sebelumnya pada jaringan keamanan maritim Indo-Pasifik dan Timur Tengah.
Dari Defence Security Asia, laporan yang berjudul "Lingkaran Perdagangan Minyak-untuk-Senjata Tiongkok-Iran: Entitas, Sanksi, dan Implikasinya terhadap Perang Proksi" merinci bagaimana Teheran menukar sebagian besar ekspor minyak mentahnya dengan perangkat keras militer Tiongkok yang semakin canggih, termasuk sistem pertahanan udara jarak jauh HQ-9, teknologi pemandu rudal, komponen drone, dan input propelan berbahan bakar padat.
Pengaturan ini bermula dari Kemitraan Strategis Komprehensif 2021 antara kedua negara, tetapi analisis terbaru tahun 2025 menunjukkan adanya ekonomi barter yang jauh lebih dalam dan terstruktur yang dirancang khusus untuk menghindari sanksi Barat melalui jaringan perusahaan proksi, kapal tanker penghancur AIS, dan jalur pendanaan perang proksi.
Laporan tersebut memperingatkan bahwa mekanisme penggunaan ganda ini bukan lagi sekadar skema penghindaran sanksi, tetapi telah menjadi inti modernisasi militer Iran setelah konflik 12 Hari dengan Israel pada Juni 2025 yang mengungkap kelemahan utama dalam arsitektur pertahanan udaranya.
Analisis tersebut menunjukkan bahwa ekspor minyak Iran, yang diperkirakan antara 1,5 dan 2,0 juta barel per hari, menghasilkan sekitar 53 hingga 54 miliar dolar AS per tahun, dengan 80 hingga 90 persen di antaranya mengalir langsung ke Tiongkok, memberikan Beijing pengaruh ekonomi yang luar biasa atas keputusan strategis Teheran.
Ketergantungan yang semakin melebar ini menciptakan ketidakseimbangan struktural dalam hubungan bilateral, yang memungkinkan Beijing untuk mendikte laju dan skala modernisasi militer Iran sejalan dengan aspirasi strategis Tiongkok di Indo-Pasifik.
Kontributor : HJ HAGIA SOFIA
