-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tinggalkan Ketergantungan Tembakau, Disnaker Kabupaten Lumajang Siapkan Tenaga Kerja Unggul

Friday, 7 November 2025 | 12:41 WIB | 0 Views Last Updated 2025-11-08T13:30:13Z

 

Foto : Subechan, Kepala Dinas Tenaga Kerja                     (Disnaker) Kabupaten Lumajang


R_SEMERU.COM I Lumajang — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang mengambil langkah strategis dalam menyiapkan transformasi tenaga kerja melalui program peningkatan keterampilan selama 7 bulan, periode Juni s/d Desember 2025.


Pada 2025, anggaran sebesar Rp1,2 miliar difokuskan pada empat jenis pelatihan vokasi yang dianggap strategis, yakni otomotif, pengelasan, kelistrikan, dan desain.


Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Lumajang, Subechan, menegaskan bahwa program ini tidak hanya berbentuk pelatihan formal semata, tetapi merupakan investasi konkret untuk membuka peluang kerja baru, meningkatkan daya saing, serta mengurangi ketergantungan masyarakat pada sektor ekonomi berbasis tembakau.


“Ini adalah langkah konkret menyiapkan masyarakat agar mampu beradaptasi dengan sektor ekonomi lain yang lebih berkelanjutan,” jelasnya pada media ini, pada Kamis(30/10/2025) 


Program ini menyentuh dua aspek penting sekaligus, yaitu keterampilan teknis dan kapasitas kewirausahaan. Para peserta tidak hanya mendapatkan keahlian praktis, tetapi juga dibekali pemahaman mengenai strategi memulai dan mengelola usaha. Dengan demikian, peluang kerja tidak terbatas pada sektor formal, tetapi juga terbuka lebar melalui jalur wirausaha mandiri.


Selain pelatihan Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau ( DBHCHT) juga digunakan mengcover BPJS ketenagakerjaan Buruh Tani Tembakau untuk 5606 orang. 


Menurut Subechan, peningkatan keterampilan tenaga kerja merupakan prioritas dalam pembangunan sumber daya manusia.


“Transformasi ekonomi tidak bisa hanya mengandalkan satu sektor. Keterampilan yang relevan dan adaptif akan menjadi modal masyarakat untuk menghadapi tantangan pasar kerja yang terus berubah,” ungkapnya.


Dalam pelaksanaannya, program pelatihan ini melibatkan kolaborasi antara Disnaker dengan asosiasi profesi, lembaga pendidikan vokasi, dan industri lokal. Kolaborasi ini bertujuan memastikan materi pelatihan sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. Selain itu, peserta juga akan memperoleh sertifikasi resmi yang menjadi nilai tambah dalam memasuki dunia kerja atau mendirikan usaha.


Subechan menambahkan bahwa keberhasilan program akan diukur dari sejauh mana peserta mampu mendapatkan pekerjaan atau menciptakan peluang usaha setelah pelatihan. Dengan pendekatan ini, Pemkab Lumajang memastikan penggunaan dana publik benar-benar berdampak dan tidak hanya sebatas kegiatan administratif.


Melalui strategi tersebut, Pemkab menyiapkan tenaga kerja yang adaptif, kompetitif, dan siap menghadapi tantangan ekonomi masa depan. Program ini sekaligus menjadi langkah nyata dalam mendorong transformasi ekonomi lokal yang lebih inklusif, produktif, dan berkelanjutan, serta membuka jalan menuju kemandirian masyarakat secara ekonomi.


Reporter : bas

×
Berita Terbaru Update