R--SEMERU.COM--LUMAJANG/ Sabtu,9-2-2019 pacuan kuda yang di gelar tiap tahun oleh H.Siswanto (Abah Sis) dan tahun ini digelar di Pantai Wisata Wotgalih Kecamatan Yosowilangun Kabupaten Lumajang Jawa-Timur.
Sayang sekali yang semestinya pacuan kuda tersebut jadi tontonan warga Wotgalih dan sekitar, telah terjadi musibah yang diluar perkiraan panitia dan masyarakat (penonton) kuda yang sedang balapan lari kencang menerobos ke penonton, hingga penonton panik untuk menyelematkan diri. Naas menimpah seorang bocah yang bernama Agil usia 7 tahun, alamat RT.02, RW.08 Desa Wotgalih Kecamatan Yosowilangun Kabupaten Lumajang pada saat terjadi peristiwa itu Ia bersama neneknya melihat pacuan kuda tersebut, tahu-tahu kuda yang berlari kencang larat menabrak pagar pembatas yang terbuat dari belahan bambu.
Iptu Suhari Kapolsek Yosowilangun bersama Abah Sis Ketua Panitia Pacuan Kuda di Wotgalih
H.Siswanto (Abah Sis) ketua panitia pacuan kuda dipantai wisata Wotgalih, memberi keterangan pada awak media, "Pacuan Kuda yang kami selenggarakan adalah acara tahunan dan harus dilaksanakan karena dituntut Koni, ini kan tontonan gratis dan masyarakat juga harus ikut menjaga".
Pada saat ditanya awak media siapa yang bertanggung jawab tentang meninggalnya Agil, Abah Sis menjelaskan, "Panitia sebenarnya tidak bertanggung jawab kalau terjadi apa-apa pada penonton, cuma kalau terjadi seperti ini kita sebagai tetangga ya ikut andil untuk belasungkawa, untuk sumbangan kan lumrah, hal ini kan pernah terjadi di Wotgalih dan disana juga pernah terjadi", jelasnya.
Penonton turis mancanegara
Belum selesai awak media konfirmasi ke Abah Sis selaku Ketua Panitia pacuan kuda, pihak keluarga musibah menyuruh pulang Abah Sis karena dikwatirkan terjadi hal- hal yang tidak diinginkan.
Menurut keterangan Halim, "Agil korban meninggal diduga akibat ditabrak kuda dan kejadiannya pukul 12.00 WIB, akibat ditabrak kuda Agil mengalami luka dan pembekuan darah di bagian dada".
Usman orang tua Agil pada saat dikonfirmasi media ini mengatakan, " masalah yang memimpah anak saya ini, kami sekeluarga minta supaya diproses secara hukum dan panitia harus bertanggung jawab", tegas Usman.
Pada saat masyarakat menunggu Jenasah dibawah pulang dari Rumah Sakit umum dr.Hariyoto Lumajang, sempat terjadi salah faham antara pengendara sepeda motor dengan masyarakat yang ta'ziah, hingga terjadi pengeroyokan dan dilerai oleh Tokoh setempat.(bs/alief).
tag : lumajang