Probolinggo,r-semeru.com -- Santri bermasyarakat Pondok Pesantren Sumber Bunga (PPSB) Seletreng, Kapongan, Situbondo yang berdomisili di Wilayah Probolinggo, terus istiqomah bergerak membumikan pembacaan Sholawat Nariyah (Shonar) setiap awal bulan dengan cara berpindah tempat sesuai kesepakatan bersama.
Selain untuk melestarikan wasiat sang guru Alm. KH. Ahmad Sufyan Miftah dan memupuk kecintaan terhadap Nabi Muhammad SAW. Kegiatan ini diharapkan menjadi ajang silaturrahim santri PPSB yang telah bermasyarakat bersama segenap masyarakat yang cinta mengamalkan sholawat nariyah.
Kali ini, kegiatan pembacaan shonar bertempat di kediaman Ust. Nur Latif Desa Tanjung, Pajarakan, Probolinggo, Senin (5/6/2023) jam 14.00 WIB.
Hadir langsung pada giat pembacaan shonar, Lora Moh. Alma'i Sufyan (Mangaran-Situbondo) beserta semua santri PPSB wilayah Probolinggo yang telah bermasyarakat.
"Terimakasih atas kehadiran salah satu putra guru kami tercinta Lora Moh. Alma'i Sufyan dan semua teman seperjuangan. Hal ini merupakan kebahagiaan tersendiri bagi kami sekeluarga," ucap Nur Latif dalam sambutannya.
Pada kesempatan yang sama, Lora Moh. Alma'i Sufyan menyampaikan sekilas tentang kecintaan dan kesungguhan Alm. KH. Ahmad Sufyan Miftah dalam membumikan sholawat nariyah.
"Ketika di Mekkah, Kiyai Sufyan sempat ditanya oleh salah satu kiyai: '𝘚𝘢𝘺𝘢 𝘴𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘮𝘦𝘯𝘥𝘰𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘢𝘯𝘢𝘬 𝘥𝘢𝘯 𝘴𝘢𝘯𝘵𝘳𝘪, 𝘮𝘢𝘬𝘢 𝘴𝘦𝘵𝘦𝘭𝘢𝘩 𝘪𝘯𝘪 𝘴𝘪𝘢𝘱𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘢𝘺𝘢 𝘥𝘰𝘢𝘬𝘢𝘯? 𝘒𝘪𝘺𝘢𝘪 𝘚𝘶𝘧𝘺𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘫𝘢𝘸𝘢𝘣: 𝘒𝘢𝘭𝘢𝘶 𝘴𝘢𝘺𝘢, 𝘩𝘪𝘥𝘶𝘱 𝘮𝘢𝘵𝘪 𝘵𝘦𝘵𝘢𝘱 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘥𝘰𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘵𝘦𝘮𝘢𝘯-𝘵𝘦𝘮𝘢𝘯 𝘱𝘦𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢 𝘥𝘢𝘯 𝘱𝘦𝘮𝘣𝘢𝘤𝘢 𝘚𝘩𝘰𝘭𝘢𝘸𝘢𝘵 𝘯𝘢𝘳𝘪𝘺𝘢𝘩 𝘥𝘪𝘮𝘢𝘯𝘢𝘱𝘶𝘯 𝘣𝘦𝘳𝘢𝘥𝘢'. Ini menunjukkan betapa cintanya Kiyai Sufyan kepada orang-orang yang istiqomah membaca shonar melebihi cinta pada anak dan santrinya. Maka dari itu, Mari kita niatkan kegiatan shonar ini untuk menumbuhkan rasa cinta fillah wa rasulillah dan juga untuk melestarikan kecintaan guru terhadap sholawat sebagai bentuk pengabdian kita," tuturnya saat memberikan tausiyah.
Diakhir kegiatan, Lora Ma'i (Panggilan akrabnya) berpesan, agar dalam bergerak mengamalkan sholawat hendaknya dimulai dengan menumbuhkan kesadaran diri dan niat suci karena Allah SWT.
"Sebagai santri penggerak sholawat, mulailah dari dalam diri terlebih dahulu, tumbuhkan kesadaran, caranya, seseorang harus punya rabithah rohani dengan para wali untuk menuju Allah SWT. Jadilah agen sholawat yang penuh mahabah, agar hidup dipenuhi keberkahan dan kebahagiaan dunia dan akhirat," pungkasnya.(*)
Reporter : Hidayat