-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Kades Kalipengung Turut Promosikan Produk Olahan Ubi Warganya

Friday, 14 March 2025 | 18:16 WIB | 0 Views Last Updated 2025-03-14T11:16:19Z

 


Lumajang,r-semeru.com -- Suryanto pemilik usaha kripik merk Syahira warga Desa Kalipengung, Kecamatan Randuagung, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur memasuki pertengahan puasa belum ada kenaikan permintaan konsumen.


Suryanto menjelaskan stok di masing-masing penyalur masih ada. Produknya yang terdiri dari kripik singkong kripik pisang dan kripik talas dan dipoles dengan beberapa rasa yang banyak diminati konsumen kripik singkong original.

"Konsumen lebih banyak menyukai kripik singkong rasa original bila di bandingkan dengan yang pakai bumbu rasa, sehingga harus mengikuti keinginan konsumen," kata Suryanto pada wartawan media ini, Kamis (13/03/2025).


Menyinggung soal keberadaan usaha kripik di satu satu dusun Suryanto mengatakan seluruhnya ada dua lagi yaitu merk kripik Kurnia Jaya dan Wijaya dan masing-masing punya pemasaran di lokasi yang berbeda.

"Sementara untuk bahan baku di peroleh dari petani warga dusun Jabaan desa setempat, sehingga tidak terlalu mahal bila dibandingkan mendatangkan bahan baku dari luar desa atau kecamatan," imbuhnya.


Hasil tanaman petani yang diperlukan untuk usaha kripik selama ini cukup baik dan sudah menjadi langganan setiap kebutuhan produksi kripik.

"Bahan baku dari Dusun Jabaan yang mengirim sesuai permintaan dan tinggal saya telpon sesuai kebutuhan," tutur Suryadi salah satu pengusaha kripik  saat di temui di tempat tinggalnya.


Kepala Desa Kalipengung H. Hajer menanggapi dengan adanya produksi kripik di wilayahnya mempermudah para petani tanaman umbi-umbian untuk menjual hasil panennya, hasil olahan ubi-ubian masyarakat desa Kalipengung serta pisang merupakan andalan pemerintah desa saat ada kegiatan pameran di tingkat kecamatan maupun kabupaten.


"Kami gunakan produksi kripik masyarakat di kegiatan pameran tingkat kecamatan atau kabupaten dan juga sebagai cara kami  mempromosikan hasil kegiatan masyarakat agar dikenal," ucap Hajer.


Hajer kwater dengan semakin sedikitnya masyarakat menanam umbi-umbian dan pisang disekitar area Hak Guna Usaha (HGU) PT Kalijeruk Baru, karena lahan HGU tersebut sudah beralih tanam tebu dan tanam karet serta kakao.


"Lahan HGU PT Kalijeruk Baru sudah tidak ada harapan masyarakat sekitar untuk titip tanaman, baik itu singkong, talas ubi jalar, pisang dan lainnya karena digunduli dijadikan tanaman tebu, saat ada tanaman keras, karet dan kakao masyarakat masih bisa memanfaatkan pinggiran untuk bercocok tanam," jelas Kepala Desa Kalipengung ( istrinya anggota Komisi A DPRD Kabupaten dari fraksi PPP ).


Penggundulan tanaman lahan di PT Kalijeruk Baru mulai berdampak menurunnya debit sumber mata air dan akan menjadi ancaman serius dalam beberapa tahun mendatang, di desa Kalipenggung akan mengalami kekurangan air bersih. Alih tanaman lain berpotensi bahaya longsor.


"Gundulnya lahan milik PT Kalijeruk Baru sumber air sudah berkurang debit air yang ke sungai menyusut, jika tidak ada pemulihan tanaman keras bisa menjadi potensi longsor," tungkasnya.


Reporter : salha

×
Berita Terbaru Update