Probolinggo, r-semeru.com – Langit cerah Pakuniran berubah semarak saat puluhan balon udara warna-warni dilepaskan ke angkasa bersama puluhan merpati. Momen ikonik itu menandai dimulainya rangkaian lomba dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia yang digelar di Lapangan Pakuniran, Kabupaten Probolinggo, Jumat pagi (1/8/2025).
Sejak pagi, suasana lapangan telah dipenuhi antusiasme. Ribuan peserta dan warga tumpah ruah mengikuti apel pembukaan yang dihadiri jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimka), para guru dari berbagai jenjang pendidikan, serta para peserta lomba dari seluruh wilayah kecamatan.
Usai apel, suasana langsung mencair dengan gerakan senam bersama. Iringan musik energik dan semangat peserta menciptakan harmoni kebersamaan yang menghangatkan pagi itu. Tak hanya sehat, tapi juga menunjukkan kuatnya rasa nasionalisme yang menyatu dalam gerakan.
Plt. Camat Pakuniran, Hasan Zainuri, dalam sambutannya menekankan bahwa peringatan HUT RI bukan hanya seremonial, tapi juga momentum untuk memperkuat persatuan.
“Ini bukan sekadar ajang lomba. Ini wujud nyata semangat gotong royong, cinta tanah air, dan kekompakan warga Pakuniran. Semua bisa terwujud karena kerja sama dari semua pihak,” ujarnya penuh apresiasi.
Setelah senam, kemeriahan semakin terasa saat defile peserta dimulai. Perwakilan dari instansi, sekolah, dan organisasi tampil dalam kostum-kostum unik yang menggambarkan kekayaan budaya lokal. Mereka berbaris dengan bangga, menampilkan kreativitas dan identitas masing-masing.
Puncaknya, puluhan balon udara dilepas bersama ke langit biru Pakuniran. Warna-warni balon tersebut bukan hanya indah dipandang, tapi juga menjadi simbol harapan, kebebasan, dan semangat kemerdekaan yang terus terbang tinggi.
Rangkaian lomba yang akan berlangsung hingga pertengahan Agustus ini mencakup berbagai kegiatan menarik: dari olimpiade sains, lomba guru inovatif, hingga permainan tradisional dan ajang kreativitas pelajar. Semua dirancang untuk menggugah semangat generasi muda dan mempererat rasa kebangsaan.
Pembukaan yang meriah ini bukan hanya pesta awal dari serangkaian lomba, tapi juga penanda kuat bahwa semangat kemerdekaan masih hidup dan tumbuh di tengah masyarakat Pakuniran.
Kontributor: dyt
