Probolinggo,r-semeru.com - Umat Muslim di seluruh dunia, termasuk di Kabupaten Probolinggo, kini memasuki sepuluh malam terakhir bulan Ramadan. Ini adalah waktu yang diyakini sebagai saat pencarian malam Lailatul Qadar, malam yang penuh berkah dan diyakini lebih baik dari seribu bulan. Momen ini menjadi sangat dinanti oleh umat Islam.
Di Probolinggo, masjid dan musholla tampak lebih ramai dengan jamaah yang melaksanakan ibadah shalat tarawih dan qiyamul lail (shalat malam). Suasana khusyuk terlihat di banyak tempat, dengan umat Islam berdoa, berzikir, dan membaca Al-Qur'an, berharap bisa mendapatkan keutamaan malam Lailatul Qadar.
Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Probolinggo, Dr. Samsur, S.Ag, M.Pd.I mengingatkan masyarakat dan seluruh warga Kemenag untuk memanfaatkan sepuluh malam terakhir Ramadan dengan lebih intensif.
"Malam Lailatul Qadar adalah anugerah besar dari Allah SWT. Oleh karena itu, kita harus mempersiapkan diri dengan lebih giat dalam berdoa dan beribadah, agar mendapatkan keberkahan serta ampunan-Nya," ujar Samsur, Kamis (19/3/2025).
Pria yang juga aktif di organisasi Nahdlatul Ulama (NU) Kota Probolinggo ini menjelaskan, menurut para ulama, Lailatul Qadar bisa terjadi pada salah satu malam ganjil di sepuluh malam terakhir Ramadan, seperti malam ke-21, 23, 25, 27, atau 29. Oleh karena itu, umat Islam disarankan untuk memperbanyak ibadah pada malam-malam tersebut dengan penuh harapan.
"Mari kita tingkatkan amal ibadah kita, seperti shalat, membaca Al-Qur'an, berdoa, dan bersedekah, agar kita bisa meraih keberkahan Ramadan dan kemuliaan malam Lailatul Qadar. Jauhilah perbuatan yang dapat merusak kesucian bulan Ramadan yang penuh berkah," tambahnya.
Dr. Samsur juga menambahkan, sebagai bagian dari rangkaian ibadah Ramadan, Kemenag Kabupaten Probolinggo telah melaksanakan sejumlah program syiar keagamaan serta berpartisipasi aktif dalam kegiatan sosial. Salah satunya adalah memakmurkan Masjid Ar Rahim Kemenag melalui shalat tarawih bersama tiap kecamatan secara terjadwal, melaksanakan safari Ramadan, dan membagikan zakat serta shodaqah lewat program Gema Rindu Ramadan (GERRAM) untuk membantu masyarakat kurang mampu.
“Demi kelancaran pelaksanaan semua program, Kemenag melibatkan Kantor Urusan Agama (KUA) setiap kecamatan, para pengawas madrasah, KKM, ASN, serta semua kepala madrasah di wilayah Kemenag Kabupaten Probolinggo,” jelasnya.
“Momen Ramadan ini adalah kesempatan bagi kita untuk berbagi rezeki, meningkatkan rasa kebersamaan, dan memberi contoh yang baik untuk generasi bangsa. Semoga program-program yang dilaksanakan Kemenag berjalan dengan lancar dan istiqomah,” tandasnya.
Malam Lailatul Qadar menjadi puncak harapan bagi umat Islam. Masyarakat muslim menantikan malam istimewa ini dengan doa dan harapan agar diberikan keberkahan, ampunan, dan kedamaian dari Allah SWT. Amin.
Reporter: HDY