Probolinggo, r-semeru.com – Dua rumah warga di Dusun Gunung Malang, Desa Gunggungan Kidul, Kecamatan Pakuniran, Kabupaten Probolinggo mengalami kerusakan parah akibat diterjang angin kencang yang terjadi pada Rabu (20/3/2025) lalu. Peristiwa ini mendapat perhatian serius dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Probolinggo, yang langsung bergerak cepat memberikan bantuan.
Ketua Baznas Kabupaten Probolinggo, Drs. H. Ahmad Muzammil, melakukan peninjauan langsung ke lokasi kejadian pada Minggu (13/4/2025). Kedatangan beliau disambut hangat oleh pemilik rumah yang terdampak bersama dua perangkat desa, yaitu M. Atro dan Sulaiman.
Dalam kunjungannya, Ketua Baznas menyatakan keprihatinannya atas kondisi rumah-rumah yang rusak akibat bencana alam tersebut. Ia pun menyampaikan komitmennya untuk membantu meringankan beban warga melalui program bantuan rehabilitasi rumah.
“Setelah melihat langsung kondisi rumah yang rusak akibat angin kencang, saya merasa terpanggil untuk membantu memperbaikinya, apalagi salah satu rumah dihuni oleh seorang ibu dengan dua anak yatim. Ini menjadi tanggung jawab moral bagi kita semua,” ungkap Drs. H. Ahmad Muzammil saat diwawancarai usai kunjungan.
Sebagai bentuk tindak lanjut dari janji tersebut, Baznas Kabupaten Probolinggo menyalurkan bantuan pada Selasa sore (15/4/2025). Dua warga yang rumahnya mengalami kerusakan masing-masing menerima bantuan senilai Rp3.500.000, yang difokuskan untuk rehabilitasi bagian rumah yang rusak.
Di tempat terpisah, Plt. Camat Pakuniran, Hasan Zainuri, menyampaikan apresiasi atas respon cepat dan kepedulian Baznas. Ia berharap langkah nyata ini dapat menjadi contoh kolaborasi antara lembaga dan pemerintah dalam menangani bencana di tingkat desa.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Baznas yang telah menunjukkan kepedulian terhadap warga yang tertimpa musibah. Semoga ke depan Baznas semakin banyak menghadirkan program-program kemaslahatan bagi masyarakat,” ujar Zainuri.
Musibah ini menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan terhadap bencana alam di wilayah Probolinggo, serta perlunya sinergi antara pemerintah desa, masyarakat, dan lembaga sosial dalam menanggulangi dampaknya.
Reporter: Hdyt
