-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Hijaukan Madrasah Selamatkan Bumi, MAN Lumajang Tanam Pohon Matoa di Hari Bumi Internasional ke-55

Tuesday, 22 April 2025 | 09:39 WIB | 0 Views Last Updated 2025-04-22T02:39:03Z

 

Foto : Kepala MAN Lumajang Dr.Edi Nanang Sofyan Hadi, S.Ag.,M.Pd bersama Dewan Guru


Lumajang,R-Semeru.com -- Selasa, 22 April 2025, masyarakat dunia memperingati Hari Bumi Internasional ke-55, sebuah momentum global untuk meneguhkan kembali komitmen dalam menjaga dan merawat bumi sebagai rumah bersama seluruh makhluk hidup. Tahun ini, tema besar yang diusung adalah “Restore Our Earth” atau “Pulihkan Bumi Kita”, yang mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk lembaga pendidikan, untuk berperan aktif dalam pelestarian lingkungan.


Sebagai bagian dari keluarga besar Kementerian Agama Kabupaten Lumajang, MAN Lumajang turut ambil bagian dalam aksi nyata tersebut melalui kegiatan penanaman pohon matoa di lingkungan madrasah. Kegiatan ini menjadi bentuk konkret kepedulian terhadap kelestarian alam serta edukasi langsung kepada peserta didik tentang pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem.


Prosesi penanaman pohon diawali dengan sambutan dan penanaman simbolis oleh Kepala MAN Lumajang, Dr. Edi Nanang Sofyan Hadi, S.Ag., M.Pd., yang menyampaikan pesan inspiratif mengenai pentingnya cinta lingkungan dan tanggung jawab generasi muda dalam menjaga bumi.


"Penanaman pohon matoa ini menjadi simbol semangat cinta bumi. Meski berasal dari Papua, pohon matoa dipilih karena memiliki manfaat yang besar bagi lingkungan dan manusia. Semoga langkah kecil ini menjadi awal dari gerakan besar untuk merawat alam kita,” ungkap Kepala MAN Lumajang.



Sebanyak 10 bibit pohon matoa (Pometia pinnata) ditanam di sepanjang sisi lapangan utama MAN Lumajang. Pohon matoa dikenal sebagai tanaman endemik Indonesia bagian timur, yang selain memiliki buah lezat kaya antioksidan, juga mampu menyerap polutan dan menghasilkan oksigen yang melimpah. Dengan daunnya yang rindang, matoa juga berfungsi sebagai peneduh alami dan mempercantik lanskap madrasah.


Kegiatan ini tidak hanya sekadar menanam pohon, tetapi juga menjadi media pembelajaran langsung bagi siswa mengenai pentingnya keanekaragaman hayati, pengurangan emisi karbon, dan pelestarian lingkungan. Beberapa guru dan siswa pun terlibat langsung dalam proses penanaman, menyiram, dan memasang penanda pada tiap bibit sebagai simbol tanggung jawab bersama.


Wakil Kepala Bidang Kesiswaan, dalam kesempatan yang sama, menyampaikan bahwa kegiatan ini akan terus dilanjutkan dalam bentuk program jangka panjang seperti adopsi pohon oleh siswa, lomba kelas hijau, hingga pelatihan pengelolaan sampah dan kompos.


"Kami ingin siswa MAN Lumajang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga sadar akan perannya sebagai khalifah fil ardh — pemelihara bumi,” ujarnya.



Melalui kegiatan ini, MAN Lumajang ingin menjadi contoh bagaimana institusi pendidikan mampu menjadi pelopor perubahan positif di tengah krisis iklim global. Edukasi lingkungan yang berkelanjutan diharapkan dapat membentuk karakter siswa yang peduli, bertanggung jawab, dan mampu menjadi agen perubahan di masa depan.


Kepedulian yang ditunjukkan oleh MAN Lumajang dalam memperingati Hari Bumi ini sejalan dengan semangat madrasah ramah lingkungan, yang kini mulai menjadi gerakan nasional di bawah naungan Kementerian Agama. Diharapkan, langkah ini dapat menginspirasi lembaga-lembaga pendidikan lainnya untuk turut serta dalam gerakan pelestarian lingkungan secara nyata.


Dengan menanam pohon hari ini, MAN Lumajang sedang menanam harapan untuk bumi yang lebih hijau, sehat, dan berkelanjutan.


Reporter : bas

×
Berita Terbaru Update