-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Ketua FORJI, Menyoroti Kasus Meninggalnya Ibu Hamil saat Dirujuk ke RSUD dr.Haryoto Lumajang

Wednesday, 16 April 2025 | 09:31 WIB | 0 Views Last Updated 2025-04-16T02:31:07Z

 

Foto : Kepala Puskesmas Jatiroto Tanti Umiyati


Lumajang,R-Semeru.com - Kabar duka menyelimuti warga Kaliboto Lor, Kecamatan Jatiroto, kabupaten  Lumajang. Seorang ibu hamil bernama Anik dikabarkan meninggal dunia saat dalam perjalanan dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Haryoto Lumajang. Peristiwa tragis ini diduga kuat akibat lambannya penanganan dan ketiadaan sopir ambulans yang siaga di Puskesmas Jatiroto.


Informasi yang dihimpun media ini, Anik mendatangi Puskesmas Jatiroto pada Sabtu, 12 April 2025, sekitar pukul 06.00 WIB. Namun, baru sekitar pukul 08.00 WIB, pasien dengan kondisi gawat darurat itu baru dirujuk ke RSUD Haryoto Lumajang. 


Kepala Puskesmas Jatiroto Tanti Umiyati ( Tanti  ), saat dikonfirmasi terkait dugaan  keterlambatan perujukan tersebut, memberikan keterangan yang mengejutkan. Kapus Jatiroto mengatakan bahwa sopir ambulans tidak berada di tempat, "Sopir standby di rumah jadi agak susah menghubunginya, apa dia sedang tidur atau lagi keluar tidak bawah hp," kata Kapus.


Pernyataan ini sontak menimbulkan pertanyaan besar terkait standar operasional dan kesiapsiagaan pihak puskesmas dalam menangani pasien gawat darurat.



Tanti juga menjelaskan, "Karena pasien tidak memiliki BPJS kesehatan dan minta yang gratis akhirnya di rujuk ke RSUD Haryoto Lumajang, karena untuk persalinan yang gratis hanya ada di puskesmas dan RSUD milik pemerintah," Jelasnya. 


Ironisnya, Anik saat dirujuk ke RSUD Haryoto Lumajang hanya didampingi oleh dua orang bidan junior, yang belum berpengalaman. Padahal, menurut Tanti Umiyati  bahwa pasien memiliki riwayat sesak napas dan penyakit jantung, yang jelas mengindikasikan kondisi kegawatdaruratan yang membutuhkan penanganan medis yang lebih berpengalaman.


Seorang yang faham masalah ini yang enggan disebutkan namanya menyayangkan kejadian ini. Menurutnya, "Penanganan pasien dengan kondisi sesak napas dan riwayat jantung seharusnya menjadi prioritas utama, dan keterlambatan perujukan serta pendampingan oleh tenaga medis yang kurang berpengalaman dapat berakibat fatal,"ungkapnya.


Sementara itu, Ketua Forum Jurnalis Independen ( FORJI ) Lumajang Bawon Sutrisno,S.Sos menegaskan keprihatinannya atas peristiwa yang menimpah sdr.i Anik warga Jatiroto. Pihaknya akan mengawal kasus ini dan mendesak pihak Dinkes Lumajang untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap dugaan kelalaian yang menyebabkan hilangnya nyawa seorang ibu dan calon bayi.


"Saya sangat prihatin dan menyayangkan peristiwa ini bisa terjadi. Tragedi ini seharusnya tidak perlu terjadi jika pihak puskesmas memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP) yang baik dan petugas yang selalu siaga, terutama untuk kasus-kasus gawat darurat seperti ini. Sangat krusial dalam kasus waktu kegawatdaruratan. Setiap keterlambatan bisa berakibat fatal," tegas Ketua FORJI.


Kejadian tragis ini tentu menimbulkan pertanyaan besar terkait Standar Operasional Prosedur (SOP) dan kesiapan petugas medis dalam menangani pasien gawat darurat, terutama di tingkat puskesmas.


Kasus ini menjadi sorotan tajam dan memicu kekecewaan di kalangan masyarakat, diharapkan pihak terkait dapat melakukan pemeriksaan  menyeluruh agar kejadian serupa tidak terulang kembali di kemudian hari.

 Bersambung..... 


Reporter : bas & tim investigasi

×
Berita Terbaru Update