Lumajang,R-Semeru.com –Unit usaha pengelolaan sampah milik BUMDes Srikandi, Desa Tempeh Tengah, Kecamatan Tempeh, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, terpaksa dihentikan sementara setelah mengalami kerugian hingga Rp17 juta dalam kurun waktu tiga bulan. Kerugian ini mendorong Kepala Desa Tempeh Tengah, Mansyur, untuk mencopot Ketua BUMDes, Andik, dan menunjuk Hudi sebagai ketua baru.
Penghentian operasional pengelolaan sampah telah berlangsung selama satu minggu terakhir. Evaluasi internal menunjukkan adanya ketidakefisienan dalam sistem pengelolaan, yang berdampak langsung pada keuangan BUMDes.
“BUMDes itu lembaga usaha, bukan lembaga sosial. Harusnya untung, bukan malah merugi. Maka saya ambil langkah tegas dengan mengganti ketua,” ujar Mansyur saat dikonfirmasi, Selasa (15/4/2025).
Mansyur menambahkan, dengan adanya pimpinan baru, ia berharap seluruh unit usaha yang dijalankan BUMDes bisa lebih tertata dan menghasilkan keuntungan bagi desa. Salah satu warga yang enggan disebutkan namanya pun turut menyoroti persoalan tersebut.
“Sebelum memulai usaha, harus ada kajian. Analisa kelayakan itu penting. Kalau perlu studi banding dulu ke BUMDes lain yang sudah sukses urus sampah,” ujarnya.
Ketua baru BUMDes, Hudi, menyatakan kesiapannya untuk menata ulang sistem pengelolaan. Ia mengumumkan bahwa layanan pengelolaan sampah akan kembali berjalan mulai Kamis, 17 April 2025. “Saya butuh dukungan dari semua pihak. Kalau kita solid—pengurus, Pemdes, dan warga—saya yakin BUMDes Srikandi bisa bangkit dan berkembang,” ungkap Hudi penuh semangat.
Masyarakat kini menaruh harapan besar pada pengurus baru agar BUMDes benar-benar menjadi motor penggerak ekonomi desa, bukan sebaliknya menjadi beban keuangan.
Reporter : Dodik & Tim
