-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Dalam Menghadapi Tantangan Dunia siber dan Teknologi Modern, Pasis Seskoau Angkatan ke-62 Melaksanakan Lokakarya Digital

Friday, 2 May 2025 | 22:14 WIB | 0 Views Last Updated 2025-05-02T15:14:57Z

 


Lembang,R-Semeru.com –Menghadapi tantangan era digital yang kian kompleks, Perwira Siswa (Pasis) Seskoau Angkatan ke-62 Tahun Pelajaran 2025 mengikuti Lokakarya bertema strategis “Keamanan Siber di Era Digital: Kolaborasi, Teknologi, dan Kebijakan” di Gedung Widya Mandala I Seskoau, Lembang, Bandung Barat, Jumat (2/5/2025).


Lokakarya ini dibuka langsung oleh Komandan Seskoau, Marsda TNI I Made Susila A., S.I.P., S.H., M.Hum., yang menegaskan pentingnya kesiapan TNI dalam menghadapi tantangan dunia siber dan teknologi modern. “Digitalisasi, AI, hingga sistem otonom telah mengubah wajah peperangan. Lokakarya ini menjadi ajang strategis bagi Pasis untuk memahami dan menyusun solusi atas ancaman siber yang terus berkembang,” ujar Danseskoau dalam sambutannya.


Lebih lanjut, Danseskoau menekankan bahwa forum ilmiah ini bukan sekadar ajang diskusi, melainkan wahana konkret untuk merumuskan gagasan strategis demi memperkuat sistem pertahanan siber di lingkungan TNI.


“Oleh karena itu kami berharap dengan terselenggaranya loka karya pasis dapat memberikan solusi sumbangsih pemikiran berupa gagasan strategis dalam membangun budaya keamanan siber yang kuat” harapnya


Tiga pembicara utama dengan latar belakang mumpuni di bidang teknologi dan pertahanan turut memperkaya wawasan para peserta diantaranya:


-Gildas Deograt Lumy, CISA, CISSP, ISO 27035, ISO 27001 LI/LA., Ketua Koordinator Forum Keamanan Siber dan Informasi, memaparkan strategi pemanfaatan teknologi siber dan kecerdasan buatan (AI), yang meliputi antara lain Dinamika ancaman siber modern yang semakin kompleks di era digitalisasi, termasuk meningkatnya peran media sosial dan kecerdasan buatan dalam menciptakan celah keamanan dan lemahnya batas fisik dalam koneksi nirkabel, potensi serangan rantai pasokan (SUPPLY CHAIN ATTACK),serta berbagai kerentanan seperti ZERO DAY EXPLOIT, pembaruan perangkat lunak jarak jauh yang tidak aman, dan budaya administrasi sistem yang kurang peduli terhadap keamanan. Gildas Deograt Lumy jga menekankan pentingnya transformasi menyeluruh dalam pertahanan siber, meliputi perubahan pola pikir, perilaku, dan kompetensi SDM, perombakan organisasi dan birokrasi, kemandirian teknologi siber Nasional,serta koordinasi lintas sektor, termasuk sinergi dengan ekosistem non-pertahanan.


Indra Adi Putra, S.ST., M.M., Pembantu Asisten Penasihat Khusus Presiden bidang Politik dan Keamanan, mengulas peran keamanan siber dalam pertahanan udara yang meliputi Ancaman dunia maya saat ini bukan lagi isu masa depan, melainkan realistis yang sudah mempengaruhi keamanan Nasional, Kolaborasi lintas intansi, integrasi operasi siber bersama lembaga Nasional. Indra Adi Putra juga menekankan pentingnya pembentukan Komando Siber Udara tersendiri di lingkungan TNI AU, penguatan kesiagaan 24 jam melalui tim reaksi cepat ( Cyber Rapid Reaction Team), serta pengembangan SDM siber bersertifikasi Internasional


- Dr. Anto Satriyo Nugroho, B.Eng., M.Eng., Kepala Pusat Riset AI dan Keamanan Siber BRIN, mengulas tentang Kolaborasi Dalam riset AI yang meliputi Kecerdasan Artifisial yang didefinisikan sebagai system yang mampu menginterpretasikan data eksternal dengan benar, belajar dari data dan memanfaatkannya untuk mencapai satu target tertentu, Kolaborasi merupakan kata kunci untuk mencapai hasil yang optimal dari bidang multidisiplin, Biometrik merupakan salah satu metode otentikasi dimanfaatkan pada beragam aplikasi, tetapi kelemahannya dapat dimanfaatkan untuk melakukan spoofing dan pemanfaatan biometrik pada drone memungkinkan pengembangan senjata yang “cerdas” (Lethal Autonomous Weapon System). Dia juga menyampaikan pentingnya masalah etika dalam pengembangan teknologi Kecerdasan Artifisial


Diakhir kegiatan dilanjutkan dengan sesi diskusi yang berlangsung aktif dan penuh antusiasme. Para Pasis tak hanya menyimak, tetapi juga terlibat dalam dialog kritis dan mendalam. Salah satunya, Mayor Lek Mahesa Adil, menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan ini. “Materi yang disampaikan sangat aplikatif dan membuka perspektif baru bagi kami sebagai calon pemimpin di medan tugas,” ujarnya.


Lokakarya ini turut dihadiri oleh jajaran pejabat Seskoau, di antaranya Wadan Seskoau Marsma TNI Ir. Joko Sugeng Sriyanto, M.Sc., Kakordos Seskoau Marsma TNI Dr. Ir. Muhammad Zuhdizul, M.T., CIQaR., para Direktur, dosen, serta pejabat Seskoau lainnya.


Dengan terselenggaranya lokakarya ini, diharapkan para Pasis mampu merancang strategi pertahanan siber yang adaptif dan kolaboratif, sebagai bagian dari transformasi pertahanan negara menghadapi era digital.


Sumber : Pen Seskoau

×
Berita Terbaru Update