Foto : Hj. Ida Wati Anggota DPRD Lumajang Fraksi PPP,
Lumajang,R-Semeru.com -- Legislator Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Lumajang Jawa Timur Hj. Ida Wati mensupport kegiatan karnaval di tiga desa di Kecamatan Randuagung, dengan total reward Rp 200 juta, jumlah itu dibagi kepada pemegang karnaval Desa Kalipenggung Rp 100 juta dan Rp 100 lagi dibagikan ke Desa Tunjung dan Desa Gedangmas masing-masing menerima nominalnya Rp 50 juta.
Saat di wawancarai wartawan media ini, Hj. Ida Wati menyampaikan bahwa peserta yang tampil dalam karnaval untuk memberikan sajian pertunjukan yang baik, yang dimaksud Hj.Ida Wati itu kekompakan penari dalam gerak tarinya termasuk atribut serta irama musik yang dimainkan.
"Saya berharap reward itu menjadi motivasi peserta karnaval untuk tampil baik, maksudnya baik keserasian antara gerakan musik juga kostum. Saya minta selama dalam perjalanan dari strat sampai finish para panitia menjaga kerapian," ujar Hj. Ida Wati, pada wartawan, Sabtu (23/08/2025).
Hj. Ida Wati meminta seluruh peserta karnaval dalam memeriahkan HUT Ke 80 Republik Indonesia ini bukan patokan utama memang, namun turut serta memeriahkan kemerdekaan yang sudah diperjuangan oleh para leluhur pejuang kemerdekaan.
"Reward yang diberikan hanya memberikan semangat agar dalam mengikuti karnaval berjalan baik, namun tujuan utama adalah mengisi HUT Kemerdekaan Ke- 80 Republik Indonesia yang mana kemerdekaan yang kita nikmati hasil perjuangan para pejuang yang telah berkorban jiwa raga, yaitu para pendahulu pejuang kemerdekaan," tutur Hj. Ida Wati.
Dalam kegiatan karnaval hari Minggu 24 Agustus 2025 para penonton agar tidak menggangu jalannya pelaksanaan baik itu menggoda apalagi sampai masuk kedalam barisan peserta, apa yang diharapkan ibu Hj. Ida Wati agar semua berjalan lancar dan kondusif.
"Agar pelaksanaan lancar dan kondusif saya minta para penonton untuk tertib tidak menggangu jalannya pelaksanaan karnaval, panitia yang ada di peserta karnaval agar tugas yang diemban senantiasa menjaga keamanan dan kenyamanan para peserta untuk melakukan gerakan yang sudah jadi ketentuan," tungkas Hj. Ida Wati .
Reporter : salha