Morowali,R_SEMERU.COM — Aktivis antikorupsi meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tak tinggal diam atas dugaan skandal proyek Pembangunan Pasar Bahodopi Kabupaten Morowali Tahun Anggaran 2025, dengan nilai Pagu Rp 29 miliar lebih. Sejak awal proses tender proyek ini jadi sorotan lantaran diduga sarat pengaturan.
Aktivis antikorupsi, Mulyadi, S.H kepada wartawan di Makassar pada, Kamis (30/10/2025) mendorong KPK membidik proyek pembangunan pasar tersebut usai disinyalir sarat pengaturan tender dan penyimpangan.
Salah satunya, kata dia, KPK diminta mengusut legalitas Tenaga Konstruksi yang ber-SKK digunakan oleh perusahaan pemenang diduga tanpa hak dan ijin atau tanpa sepengetahuan pemilik sertifikat.
Dimana Pemenang lelang yang diumumkan adalah PT AMS. Perusahaan pemenang tersebut justru diduga kuat menggunakan dokumen tenaga manajerial ahli (SKK), Ijazah, dan Sertifikat yang tidak pernah diberikan izin oleh pemilik aslinya.
Dari data yang diperoleh Hal itu kemudian diperkuat bahwa pemilik asli dokumen tenaga manajerial tersebut telah pernah membuat surat pernyataan keberatan yang menyatakan tidak pernah memberikan izin atau menyerahkan dokumen kepada perusahaan pemenang tender tersebut.
Oleh karena itu, dengan keluarnya perusahaan ini sebagai pemenang lelang diduga telah melanggar ketentuan dan aturan yang ada, serta hal ini berpotensi menimbulkan terjadinya indikasi kerugian negara dengan penyedia yang tidak memenuhi syarat.
“Kami minta KPK turun ke Morowali mengusut proyek pembangunan pasar tersebut dan memanggil semua pihak-pihak terkait,” tungkasnya.
Terpisah Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Morowali yang berusaha dikonfirmasi oleh awak media melalui surat permintaan konfirmasi hingga berita ini diturunkan tak memberikan tanggapan dan jawaban.
Sumber : Celebesnews
