-->
×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

MWCNU Maron Gelar Jalan Sehat Bersarung Bersama Kiai

Tuesday, 21 October 2025 | 19:40 WIB | 0 Views Last Updated 2025-10-21T12:40:13Z

 


Maron, R-Semeru.com — Ribuan santri bersarung memenuhi jalan-jalan Maron dari berbagai lembaga pendidikan di bawah LP Ma’arif MWCNU Maron bergerak serentak dalam Jalan Sehat Santri Bersarung Bersama Kiai pada Selasa pagi (21/10/2025) sebuah pawai kebanggaan, semangat iman, dan simbol tegaknya marwah pesantren di tengah arus zaman.


Kegiatan spektakuler ini melibatkan seluruh jenjang pendidikan — mulai dari RA, MI, MTs, hingga MA — serta diikuti oleh Fatayat NU, Muslimat NU, IPPNU, Ansor, dan Banser. Dukungan keamanan datang dari Polsek Maron dan Koramil Maron, menandakan sinergi kokoh antara umat, ulama, dan aparat dalam menjaga harmoni.


Dari pagi buta, sorak takbir dan lantunan shalawat menggema di halaman Kantor MWCNU Maron, tempat ribuan peserta memulai perjalanan penuh semangat. Di bawah kibaran bendera hijau Nahdlatul Ulama, wajah-wajah santri bersinar membawa pesan: “Kami santri, kami siap menjaga negeri!”


Acara diawali sambutan Ketua Tanfidziyah MWCNU Maron, Ustadz Mascung As’ary, S.Pd.I, yang menegaskan makna jalan sehat bukan sekadar olahraga, melainkan simbol kebangkitan semangat santri.


> “Bersarung bukan hanya tradisi — ia adalah identitas, kehormatan, dan perlawanan terhadap lupa diri. Santri harus sehat, kuat, dan berani menjaga nilai-nilai pesantren,” serunya dengan suara bergetar menggugah ribuan peserta.



Tak lama kemudian, Wakil Ketua Tanfidziyah PCNU Kraksaan, Ustadz Misnaji, S.Sos bersama Wakil Katib Ro`is Syuriyah PCNU Kraksaan, Gus Habiburrahman, S.Pd., melepas start jalan sehat didampingi jajaran Syuriyah, Tanfidziyah, lembaga-lembaga dan banom MWCNU Maron.


Rute yang dilalui menapak jejak spiritual — dari Kantor MWCNU, melintasi Pondok Pesantren Ainul Hasan, kediaman KH. Bahrul Ulum, Bd. selaku Ro’is Syuriyah MWCNU Maron, menembus pemukiman warga Desa Wonorejo dan Maron Wetan, hingga kembali ke titik awal. Setiap langkah terasa penuh makna: langkah pengabdian santri untuk negeri.


Di setiap pos yang disiapkan panitia, peserta menerima kupon undian sambil bersorak riang. Suasana semakin membuncah saat tiba di garis finish. Ratusan hadiah menarik — dari kulkas, sepeda listrik, kipas angin, dispenser, hingga hadiah hiburan lainnya — dibagikan kepada peserta beruntung, menambah semarak perayaan Hari Santri 2025 di bumi Maron.


Namun, puncak kekhidmatan justru hadir saat KH. Chafidzul Hakim Nur, S.Ag., M.H yang akrab di Sapa Gus Hafidz Selaku Ketua Tanfidziyah PCNU Kraksaan, menyampaikan sambutannya yang tajam dan menggugah hati.


> “Hari ini, ribuan santri membuktikan bahwa pesantren bukan menara gading yang terasing. Pesantren adalah nadi bangsa — tempat lahirnya generasi yang cinta ulama, cinta tanah air, dan cinta kebenaran,” ujarnya penuh wibawa.



Dengan nada tegas, beliau juga menyinggung tayangan televisi nasional yang dinilai melecehkan kiai dan pesantren.


> “Kami, warga Nahdliyyin, tidak akan diam terhadap pelecehan ulama! Kiai bukan sekadar tokoh agama, mereka adalah pelita peradaban, penjaga akhlak, dan benteng terakhir moral bangsa,” tegas Gus. Hafidz Nur disambut pekik “Hidup Santri!” dari lautan peserta.


Suasana semakin khidmat saat acara ditutup dengan doa yang dipimpin Gus Habiburrahman, S.Pd.I, selaku Wakil Katib Ro`is Syuriyah PCNU Kraksaan. Ribuan santri menundukkan kepala, bersarung rapi, tangan menengadah — memanjatkan doa agar pesantren, ulama, dan negeri ini senantiasa dijaga Allah dari fitnah dan keburukan zaman.


Kemeriahan jalan sehat ini bukan sekadar acara tahunan. Ia adalah bukti nyata bahwa semangat santri tidak pernah padam, bahwa NU masih hidup di nadi masyarakat, dan bahwa pesantren tetap tegak menjaga iman, ilmu, dan akhlak bangsa.



🖋️ Reporter: SS

📸 Kontributor: LP Ma’arif MWCNU Maron

🧩 Editor: Kabiro R-Semeru.com

×
Berita Terbaru Update