Lumajang,r-- semeru.com// Kapolres Lumajang AKBP Eka Yekti Hananto Seno, S.I.K., M.Si selaku penyintas Covid 19 melaksanakan kegiatan talk show bersama penyintas Covid 19 lainnya Dandim 0821 Lumajang dan Kepala BNN Kab. Lumajang, Selasa (19/1/2021) pukul 18.45 Wib di Radio Semeru FM 90,Aamiin 7 MHz
Tampak hadir dalam talkshow ini Kapolres Lumajang AKBP EKA YEKTI HANANTO SENO, S.I.K., M.SI, Komandan Kodim 0821 Lumajang LETKOL INF. ANDI ANDRIYANTO WIBOWO, S.Sos, M.I.Pol., Kepala BNN Kabupaten Lumajang AKBP INDRA BRAHMANA, Penyiar Radio Semeru FM JINGGA HANDAYANI dan Pendamping penyiar MEI SUSANTO, S.T.
Kapolres Lumajang bersama Dandim 0821 Lumajang dan Kepala BNN Kab. Lumajang selaku narasumber Talk show dan juga penyintas Covid 19 saling menceritakan pengalaman masing-masing saat terinfeksi virus Covid 19, apa saja yang dilakukan selama terinfeksi dan apa yang membuat para penyintas ini akhirnya dapat sembuh dari Covid 19.
Setelah menceritakan pengalamannya saat terpapar Covid 19, para narasumber juga mengedukasi masyarakat agar tidak memberikan stigma negatif kepada orang yang terinfeksi Covid 19.
"Mereka aman tidak menularkan, setelah dinyatakan sembuh oleh dokter, ayo patuhi protokol kesehatan 5M sebagai salah satu upaya untuk mengakhiri pandemi Covid 19 dengan memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas," ujar AKBP Indra
Sebagai penyintas Covid 19, Kapolres Lumajang mengajak pendengar radio dan msyarakat pada umumnya dan pernah positif Covid 19 untuk mensukseskan gerakan nasional pendonor plasma konvalesen sebagai salah satu terapi penyembuhan bagi pasien Covid 19, yang telah dicanangkan secara resmi oleh Wakil Presiden RI pada tanggal 18 Januari 2021.
"Ayo donor plasma konvalesen, dari yang pernah positif untuk yang positif, ini tugas kemanusiaan, ikhlas melaksanakannya insyaAllah berkahnya luar biasa," ungkap AKBP Eka
Dandim 0821 Lumajang juga menghimbau kepada masyarakat agar mengikuti aturan pemerintah terkait penanganan Covid 19.
"Karena Covid 19 ini benar ada , sudah banyak yang meninggal dunia dan tidak memandang pangkat serta jabatan, semua bisa teinfeksi jika tidak disiplin protokol kesehatan," jelas Letkol Inf Andi.(bs).
