Lumajang,R-semeru.com-- Desa Jatisari Kecamatan Tempeh, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur dipimpin oleh Muhamad Hasyim,S.H, Ia menjadi Kepala Desa dua periode. Periode pertama tahun 2014 sd 2019 dan periode kedua 2019 sampai sekarang. Sebelumnya Kades Hasyim menjabat Kaur Kesra sejak 2011 s.d 2012 dan di tahun 2013 dipercaya menjadi Pj. Kepala Desa Jatisari.
Ditemui di kantornya, Selasa ( 22/03/2023) Muhamad Hasyim menceritakan pada awak media pengalamannya sebelum menjabat Kepala Desa di Desa Jatisari, Kecamatan Tempeh.
"Jadi sebelum menjadi Kepala Desa saya menjadi Kaur Kesra tahun 2011 sampai tahun 2012. Dan di tahun 2013 saya di tunjuk sebagai Pj. Kepala Desa Jatisari," ungkapnya.
Di tahun 2014 Desa Jatisari ikut pilkades serempak.
"Karena aspirasi masyarakat agar saya ikut mencalonkan diri sebagai Kepala Desa maka saya ikut kompetisi tersebut, dan alhamdulillah saya terpilih sebagai Kepala Desa,"cerita Hasyim pada awak media.
Selanjutnya periode kedua tahun 2019 Muhamad Hasyim,S.H terpilih lagi untuk yang kedua kalinya.
Di tahun 2019 Indonesia kena musibah wabah pandemi covid 19, jadi perioritas Pemerintah fokus pada penanganan covid 19.
"Bahkan penggunaan Dana Desa ( DD) sesuai petunjuk Pemerintah Pusat, Desa harus fokus dan diperioritaskan untuk penanganan covid 19.Dan BLT untuk warga yang terdampak itu wajib bagi Desa untuk menganggarkan melalui Dana Desa," terang Kades Hayim.
Menurut Hasyim, di Desanya warga yang mendapatkan BLT DD setiap tahunnya ada penurunan penerima.
"Di tahun 2019 warga yang mendapatkan BLT DD 148 kk dan di tahun 2020 penerima BLT DD masih tetap 148 kk dan 2021 turun menjadi 98 kk di tahun 2022 juga turun menjadi 48 kk.Sedangkan untuk tahun 2023 warga penerima BLT DD diperkirakan kurang lebih 38 KK,"jelasnya.
Pemdes dan BPD juga masyarakat beberapa hari yang lalu menggelar Musdessus tentang penambahan 10 warga terdampak covid 19 untuk mendapatkan BLT DD.
"Kemaren yang 28 kk warga penerima BLT kita rapel tiga bulan januari, pebruari, maret, jadi setiap kk mendapat rp.900.000, -dan untuk tahap berikutnya sesuai petunjuk Pemerintah agar di Jatisari ditambah 10 kk jadi totalnya menjadi 38 kk. Yang 10 kk nanti kita rapel 6 bulan," jelas Kades Hasyim.
Selanjutnya Hasyim menyampaikan tahun 2023 wajib bagi Desa seluruh Indonedia khususnya Desa Jatisari untuk menganggarkan Dana Desanya yang 25% untuk BLT ke warga terdampak, dari total keseluruhan Dana Desa yang diterima Desa Jatisari sebesar Rp.700.000.000, --
Hasyim menegaskan di anggaran tahun 2023 ini Pemdes Jatisari juga memperioritaskan pembangunan fisik yaitu pembangunan talud, rabat beton dan saluran irigasi di tiga titik.
"Rabat ada dua lokasi, jalan tembus rt. 08 Dusun Karang Tengah tembus ke rt 13 Dusun Cerme Wetan, anggaranya sekitar rp.140 juta. Sedangkan rabat yang kedua di rt. 03 rw.02,Dusun Krajan,ini kita anggarkan rp.14 juta,"jlentrehnya.
Pembangunan Talud & Rabat Beton di Dusun Karang Tengah , Desa Jatisari
" Insyaah Allah kedua proyek tersebut kita tarjet selesai 2 bulan,nantinya untuk pemeliharaan kita serahkan masyarakat.Yang terpenting pekerjaan kita sudah seduai dengan prosedur dari Pemerintah bahwasannya DD ini untuk pembangunan dan kesehjateraan masyarakat yang ada di Jatisari,"tegas Hasyim.
Karang Tengah, Desa Jatisari, Tempeh
Untuk tahab berikutnya pembangunan fisik di rt. 21 Dusun Cerme Kulon Pemdes Jatisari akan buat proyek ketahanan pangan
"Bentuk proyeknya adalah plengsengan saluran irigasi untuk mengairi sawah masyarakat Cerme Kulon, Desa Jatisari, kita perkirakan anggarannya sebesar rp.150 juta," kata Kades Hasyim.
Dari pantauan awak media ini, sepanjang jalan Kabupaten yang melalui Desa Jatisari, Kecamatan Tempeh mengalami kerusakan yang cukup parah dan banyak lubang lubang.
Kata salah seorang warga Jatisari M.Agus bahwa sering terjadi kecelakaan di jalan tersebut.
"Mbok Yoh o Pemerintah Lumajang segera perbaiki jalan itu, apalagi ini sudah mendekati bulan puasa dan hari raya, dikwaterkan pengguna jalan tersebut membludak dan terjadi kecelakaan,siapa yang disalahkan .?,"ungkap M. Agus.
Senada dengan M.Agus, Kades Jatisari Muhamad Hasyim,S.H juga sangat prihatin dengan kondisi jalan Kabupaten yang tidak kunjung di bangun oleh Dinas PUPR Kabupaten Lumajang.
"Sampean kan sering lewat jalan itu dan sampean kan tahu Mas, kalau banyak lubang lubangnya, dan juga sering terjadi laka, Saya selaku Kepala Desa sering di curhati warga tentang jalan itu, mereka tanya kapan di perbaiki jalannya. Saya tidak bisa jawab sebab jalan itu kewenangannya ada di Dinas PUPR Kabupaten Lumajang," ucap kds Hasyim.
Kades Hasyim berharap pada Bupati Lumajang agar di tahun ini Jalan Kabupaten tersebut secepatnya dibangun dengan kwalitas lebih baik agar tidak cepat rusak karena kendaraan yang menggunakan jalan tersebut kemungkinan saat ini Tonasenya lebih besar.
Reporter : bas & tim