Jayus Hariyono Ketua BUMDES Sumber Makmur
Lumajang,r-semeru.com -- Ketua BUMDES Sumber Makmur Desa Sidomulyo Kecamatan Pronojiwo,Kabupaten Lumajang Jayus Hariyono membantah memberikan informasi tuduhan dugaan korupsi Kepala Desa Sidomulyo, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang ,Jawa Timur ke beberapa awak media online beberapa hari yang lalu.
Berita viral di beberapa media online tersebut Kades Sidomulyo Agus Eko Purnomo dikatakan oleh narasumber inisial (JS ) telah menjual dua mobil inventaris desa jenis pick up dan zitizen pemberian Wabup Lumajang Indah Amperawati.
JS menyampaikan kalau Kades Sidomulyo juga mengambil uang BUMDES sebesar rp.150 juta dan uang ketahanan pangan bantuan Presiden sebesar rp.102 juta. Juga Kades Sidomulyo dituduh memakai Dana Desa ( DD ) yang seharusnya untuk pembangunan rabat beton di salah satu dusun.Di narasi pemberitaan di salah satu media online JS mengatakan kalau pembangunan rabat beton tersebut tidak terwujud sampai sekarang.
Saat dikonfirmasi awak media di kantor BUMDES Desa Sidomulyo terkait pemberitaan tentang dugaan korupsi Agus Eko Purnomo yang viral belakangan ini, Jayus Hariyono atau inisial JS membantah kalau dirinya telah memberikan informasi tentang dugaan korupsi Kades Sidomulyo ke beberapa awak media tersebut beberapa hari yang lalu.
"Kalau berita itu saya tidak pernah ngomong gitu, saya nyangkal karena saya tidak pernah ngomong tentang mobil yang ada di desa, karena status saya ada di BUMDES. Jadi saya tidak tahu tentang mobil tersebut,"ungkapnya.
Jayus menjelaskan saat di wawancarai tidak pernah mengatakan tentang mobil inventaris desa.
Terkait hasil pengelolaan hasil wisata gua tetes sebesar seratus lima puluh juta rp.150.000,- yang dikatakan dibawah kades Agus, Jayus Hariyono membantah kalau uang tersebut dipakai Kades.
"Itu mungkin kesalah pahaman dari wartawan,maksutnya dana seratus lima puluh juta ( 150.000 ) itu diambil 10% masuk ke BUMDES, jadi setelah masuk 10% ke BUMDES, itu semuanya kan bedasar tiket, sisanya hak dari pengelolah sebenarnya seperti itu jawabannya,"tegas Jayus.
Menurut Jayus, BUMDES sebagai pengelolah wisata gua tetes bahwa dari pendapatan selama 4 bulan setelah dipotong 10% untuk BUMDES sisanya atas arahan kepala desa sidomulyo agar digunakan untuk pengembangan di wisata gua tetes.
"Jadi sisa dana itu digunakan untuk sewa tanah untuk jalan,untuk amrah lampu di wisata,untuk pembenahan jalan yang turun ke wisata dan untuk beli besi yang dibawah karena sering longsor. Karena disana faktor alam yang tidak bisa terdeteksi.Jadi tenaga kerja yang kita butuhkan 4 sampai 5 orang yang mengerjakan longsoran,"kata jayus pada awak media,Senin (3/6)
Jayus mengatakan tidak benar kalau Kepala Desa Sidomulyo mengambil/ mengkorupsi uang seratus lima puluh juta ( 150.000 ) dari hasil pengelolaan wisata gua tetes.
"Kepala Desa hanya memberi perintah kepada pengelolah yaitu BUMDES agar dana tersebut digunakan untuk pembangunan di wisata gua tetes,"ujarnya.
Jayus menanggapi narasi berita di salah satu media online bahwa dirinya sebagai narasumber mengatakan kalau Kepala Desa Sidomulyo telah mengambil uang seratus dua juta rupiah ( Rp. 102 juta ) bantuan ketahanan pangan bantuan dari Presiden dan memakai Dana Desa (DD) ratusan juta yang seharusnya untuk pembangunan rabat beton di salah satu dusun.
"Saya menyangkal kalau ada media yang tanya kalau BUMDES yang memberikan informasi karena saya tidak tahu kalau urusan di desa,"pungkas Jayus Hariyono Ketua BUMDES Sumber Makmur.
Reporter. : bas & tim