Lumajang,R-semeru.com -- SMATA Negeri 1 Tempeh, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur menggelar HUT PGRI Yang ke 77 Tahun 2022. HUT PGRI tersebut di peringati pada hari Jum'at (25/11/2022) di halaman SMA Negeri Tempeh, pukul 08.00 WIB
Hadir dalam acara tersebut kepala Sekolah SMA Negeri Tempeh Hasito,S.Pd, 51 orang guru, 16 orang TU Karyawan dan 950 siswa siswi dari klas 10, klas 11 dan klas 12 .
Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Tempeh bertindak sebagai Inspektur Upacara dan sekaligus membacakan pidato Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Tehnologi pada Peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2022
Menteri Nadiem Anwar Makarim mengajak guru setanah air untuk berubah dan meninggalkan kebiasaan kebiasaan lama yang tidak sesuai dengan tantangan dan kebutuhan zaman.
Hal ini juga didorong oleh semangat kita untuk terus berinovasi, menciptakan perubahan dan kebaruan yang membawa kita melompat ke masa depan.
"Sebenarnya, bukan hanya guru yang terus didorong untuk berubah, kami yang di Kemendikbudristek juga memacu diri untuk berinovasi, mengubah cara pandang dan cara kerja kami dalam memberikan layanan terbaik bagi pendidik dan peserta didik," ungkap Mendikbudristek (tek pidato dibacakan Hasito KS.SMAN 1Tempeh)
Mendikbudristek awal tahun ini meluncurkan Platform Merdeka Mengajar. Hal itu untuk memenuhi kebutuhan guru akan ruang untuk belajar, berkarya dan berkalaborasi.
Platform Merdeka Mengajar di rancang berdasar kebutuhan dilapangan dan ini adalah perubahan besar cara kerja pemerintahan dalam melayani masyarakat.
Dalam Platform Merdeka Mengajar, guru bisa mengakses modul pembelajaran dengan gratis, mengunggah dan membagikan konten konten praktik baik pembelajaran, dan terkoneksi dengan rekan sesama guru dari daerah lain. Guru di Aceh sekarang bisa belajar dari guru di Papua. Guru di Kalimantan bisa menginspirasi guru guru yang ada di Jawa.
"Saya berterimakasi kepada lebih dari 1,6 juta pengguna Platform Merdeka Mengajar, yakni para guru yang mau mencoba hal hal baru, yang tidak takut untuk berinovasi, yang sadar dan paham bahwa sudah tiba waktunya untuk bertransformasi," jelas Mendikbudristek ( tek dibacakan Hasito).
Mendikbudristek juga membuka Program Guru Penggerak dan saat ini sudah ada 50.000 Guru Penggerak. Program Guru Penggerak beda dengan Program Pendidikan selama ini.
Program Guru Penggerak bertujuan untuk menghasilkan generasi baru Kepemimpinan Pendidikan Indonesia.
Mereka adalah guru yang menomorsatukan murid dalam setiap keputusannya, yang mampu menjadi mentor bagi guru guru lainnya, dan berani melakukan terobosan terobosan dalam memperjuangkan yang terbaik bagi muridnya. Ini adalah generasi baru Kepala Sekolah dan Pengawas.
Mendikbudristek juga telah mempersiapkan program calon guru masa depan, khususnya melalui trasformasi program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan.
"Saya pun, selalu yakin bahwa ide ide brilian perlu didukung dengan kesejahteraan para guru, Untuk itulah kami saat ini juga terus memprioritaskan pengangkatan guru honorer sebagai Aparatur Sipil Negara(ASN) melalui seleksi ASN Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK). Saya tidak menutup mata bahwa memang masih banyak hal yang perlu disempurnakan dalam program ini. Karena itulah semua dari kita harus bergotong royong agar target kita, yakni satu juta guru diangkat sebagai ASN PPPK, dapat segera terwujud," punkas Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim. (tek dibacakan Hasito KS SMAN 1 Tempeh).
Reporter : bs /tim