-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Menurut Itungan Jowo Paslon Bunda Indah-Mas Yudha Tibo Kembang sedangkan Cak Thoriq-Ning Fika Tibo Pati

Thursday, 29 August 2024 | 14:09 WIB | 0 Views Last Updated 2024-08-29T07:09:48Z

 


Lumajang,r-semeru.com -- Dalam kehidupan banyak yang percaya bahwa nasib dan keberuntungan seseorang bisa dipengaruhi oleh perhitungan weton, atau hari kelahiran berdasarkan penanggalan Jawa.


Weton dianggap sebagai panduan dalam memahami karakter, potensi, dan nasib seseorang.


Di kalangan masyarakat Jawa, weton juga seringkali dikaitkan dengan prediksi rezeki, kemakmuran, derajat, jabatan dan keselamatan.


 

Apabila dikaitkan dengan hari pendaftaran peserta paslon Cabup dan Cawabup kabupaten Lumajang saat ini dilihat hari sesuai pasaran sesuai kalender jawa. 


Pasangan Bunda Indah-Mas Yudha pada hari Rabu Pahing sesuai kalender jawa neftunya 16. Weton yang dinaungi Tibo Sari (Membawa Berkah), 

rabu pahing artinya kombinasi rabu dan pahing, memadukan elemen-elemen keberuntungan dan kesuksesan. 


Sedangkan paslon Cak Thoriq-Ning Fika pada hari Kamis Pon sesuai kalender jawa neftunya 6.Weton yang dinaungi tibo pati artinya pasangan tersebut akan mengalami kesusahan dan nasib buruk. 


Hal serupa juga disampaikan oleh Mbah Saiku salah satu paranormal dari alas purwo Banyuwangi. 


Katanya, jangan sepelekan hitungan hari sesuai neftu (weton)  orang jawa tidak bisa lepas dari adat budaya tradisi jawanya. 

"Wong jowo ojo nyepelekne itungan jowo ben slamet (Orang jawa jangan sepelekan hitungan hari jawa biar slamet)." Tuturnya. 


Setelah mendengar hari pendaftaran paslon cabup-cawabup kabupaten Lumajang dirinya mulai memberikan gambaran rabu pahing itu tibo kembang, bakal lancar apa yang menjadi cita-citanya atau penuh berkah langkahnya.


"Sedangkan kamis pon tibo pati ini perlu waspada dan hati-hati karena dia akan mendapat kesusahan juga sial (Nasib buruk) dalam setiap langkahnya,"ungkap Mbah Saiku pada awak media,kamis (29/8).


Masih menurutnya, kita orang beragama dan punya keyakinan masing-masing, hidup, jodoh dan pati hanya Tuhan yang tau, tapi dalam kehidupan jawa masih identik dengan pasaran jawa. "Buktinya orang akan menikah, bikin rumah juga usaha apapun masih menggunakan pasaran jawa (Weton). Wong jowo ojo lali jowone, sopo netepi neftu bakal mulyo uripe, neng sopo seng nabrak pasaran jowo bakal ciloko. (Orang jawa jangan lupa asal usulnya, siapa yang taat pada neftu bakal sejahtera hidupnya, namun barang siapa yang menabrak hari pasaran jawa bakal celaka),"tutupnya.



Reporter : bas dan tim

×
Berita Terbaru Update